bledak, salah satu motif batik Lasem |
Untuk melacak sejarah batik Lasem sangat sulit dilakukan karena ahli-ahli sejarah yang menelaah batik Lasem sangat langka. Salah satu sumber sejarah yang menyebutkan tentang awal mula dilakukan pembatikan di Lasem adalah Serat Badra Santi[1], yang menyebutkan bahwa pada tahun 1335 Saka (1413 Masehi), salah seorang nakhoda dari armada laut Cheng Ho yang bernama Bi Nang Un mendarat bersama istrinya yang bernama Na Li Ni di pantai Regol Kadipaten Lasem yang sekarang disebut sebagai pantai Binangun. Bi Nang Un adalah seorang nakhoda yang berasal dari Campa (Indocina) yang saat itu menjadi wilayah kekuasaan Dinasti Ming.
Na Li Ni adalah seorang wanita yang memiliki bakat seni terutama seni tari dan seni batik. Ketika Putri Na Li Ni memulai kehidupannya di Lasem, ia melihat sebagian besar masyarakat Lasem hidup dalam
kondisi yang memprihatinkan dan miskin. Na Li Ni berupaya memperbaiki kehidupan masyarakat dengan cara mengajarkan seni membatik dan seni tari kepada putra-putrinya serta para gadis di Taman Banjar Mlati Kemadhung. Putri Na Li Ni juga mulai mengembangkan seni batik dengan metode dan motif yang lebih bervariasi, dengan tujuan untuk meningkatkan ekonomi masyarakat Lasem. Dalam perkembangan kemudian, masyarakat Lasem terutama masyarakat keturunan Cina banyak yang menjadi pengusaha batik.
[1]Serat Badra Santi dari Mpu Santi Badra yang ditulis pada tahun 1479 Masehi dan diterjemakan oleh U.P Ramadharma S. Reksowardojo pada tahun 1966.