pembatik saat bekerja |
Kualitas batik tulis Lasem tidak saja terletak pada kualitas bahan, akan tetapi lebih pada nilai karya seni. Membatik (tulis) sama halnya menggambar pada sehelai kain yang polos. Butuh ketelitian, jiwa seni dan ketelatenan.Karena dikerjakan secara manual (dengan menulis pada selembar kain), untuk menyelesaikan 1 (satu) lembar batik membutuhkan waktu yang lama. Bisa satu minggu atau lebih tergantung tingkat kesulitan motif dan desainnya.
Melihat proses pembuatannya yang lama membuat harga batik tulis lasem cenderung lebih mahal dibandingkan dengan batik printing. Jadi tidak benar kesan bahwa batik tulis lasem mahal, karena ada nilai karya seni yang tinggi dalam pembuatannya.
Proses pembuatan batik Lasem tidak berbeda dengan pembuatan jenis batik lain, yaitu melalui tahapan pengetelan, mola, nglengkrengi, nerusi, nembok, ngelir, nglorot sampai melipat.
Adapun bahan dan peralatan yang digunakan untuk pembuatan Batik Lasem adalah sebagai berikut : a. Kain mori putih dengan beragam kualitas dan kain jenis primisima (katun halus) b. Malam (lilin/wax) c. Canting d. Pewarna kimia atau soga e. Gawangan.
Proses pembuatan batik Lasem secara garis besar dapat
dideskripsikan sebagai berikut :
a. Mencuci, yaitu kain mori dibersihkan dengan cara direndam semalaman kemudian pagi harinya dicuci sampai bersih.
b. Nganji yaitu kain mori putih yang sudah bersih kemudian diberi cairan kanji encer. Tiap potong kain membutuhkan 10-20 gram kanji yang dilarutkan kedalam ½ liter air.
c. Nglowong adalah memulai pekerjaan membatik dengan dua tahapan ngrengreng yaitu memberi motif dengan menggunakan lilin (malam) pada salah satu penampang atau permukaan kain mori kemudian nerusi yaitu permukaan sebaliknya perlu juga digambar lagi atau diblat.
d. Nembok yaitu menutup gambar dengan lilin agar gambar-gambar yang dikehendaki tetap berwarna putih. e. Medel yaitu kain putih yang sudah selesai diklowong atau ditembok kemudian dicelupkan ke dalam bak yang berisi larutan indigo.
f. Mbironi yaitu kain yang telah dimedel, agar warna biru yang dikehendaki tetap berwarna biru, maka kain yang putih perlu ditutup dengan lilin atau malam agar jangan sampai tercampur dengan warna lain, kegiatan ini biasanya dilakukan dengan menggunakan canting.
g. Nyoga yaitu kain yang telah selesai dibironi (diberi warna biru) kemudian satu per satu dimasukkan ke dalam soga agar mendapat warna coklat.
h. Melorot merupakan tahapan pekerjaan akhir yaitu dengan melepaskan semua lilin yang masih tertinggal pada kain.
i. Melipat, yaitu tahapan melipat kain batik sesuai dengan jenis dan ukuran.
j. Nggebuki adalah memukul kain-kain batik yang sudah dilipat dengan menggunakan alas dan alat pemukul dari kayu jati sehingga akan menghasilkan batik tulis yang halus dan terlipat dengan rapi dan siap dipasarkan.