Menurut ahli ekonomi
Paul Romer (1993), ide adalah
barang ekonomi yang sangat penting, lebih penting dari objek yang ditekankan di kebanyakan model-model ekonomi. Di dunia dengan keterbatasan fisik ini, adanya penemuan ide-ide besar bersamaan dengan penemuan jutaan ide-ide kecil-lah yang membuat ekonomi tetap tumbuh. Ide adalah instruksi yang membuat kita mengkombinasikan sumber daya fisik yang penyusunannya terbatas menjadi lebih bernilai. Romer juga berpendapat bahwa suatu negara miskin karena masyarakatnya tidak mempunyai akses pada ide yang digunakan dalam perindustrian nasional untuk menghasilkan nilai ekonomi.
barang ekonomi yang sangat penting, lebih penting dari objek yang ditekankan di kebanyakan model-model ekonomi. Di dunia dengan keterbatasan fisik ini, adanya penemuan ide-ide besar bersamaan dengan penemuan jutaan ide-ide kecil-lah yang membuat ekonomi tetap tumbuh. Ide adalah instruksi yang membuat kita mengkombinasikan sumber daya fisik yang penyusunannya terbatas menjadi lebih bernilai. Romer juga berpendapat bahwa suatu negara miskin karena masyarakatnya tidak mempunyai akses pada ide yang digunakan dalam perindustrian nasional untuk menghasilkan nilai ekonomi.
Howkins (2001) dalam bukunya “The Creative
Economy” menemukan kehadiran gelombang ekonomi kreatif setelah menyadari
pertama kali pada tahun 1996 ekspor karya hak cipta Amerika Serikat mempunyai
nilai penjualan sebesar US$ 60,18 miliar yang jauh melampaui ekspor sektor lainnya
seperti otomotif, pertanian, dan pesawat. Menurut Howkins ekonomi baru telah
muncul seputar industri kreatif yang dikendalikan oleh hukum kekayaan
intelektual seperti paten, hak cipta, merek, royalti dan desain. Ekonomi
kreatif merupakan pengembangan konsep berdasarkan aset kreatif yang berpotensi
meningkatkan pertumbuhan ekonomi. (Dos Santos, 2007).